Rabu, 19 Oktober 2011

Best Friend or CRUSH (chapter 3)

Best Friend  or CRUSH

Hey kau! Apakah kau mengingatku? Aku adalah temanmu yang paling akrab sebelum kau menemuinya dan menjadi kekasihnya.

@Josh_KOB : hey!
@Miss_Azz : =)
@Josh_KOB : kau tahu A7X?
@Miss_Azz : yeah, aku suka mereka. Lagunya keren! Kau?
@Josh_KOB : yeah, same with ya.
@Miss_Azz : kau suka musik rock ?
@Josh_KOB : ya, tetapi aku juga suka musik jazz.
@Miss_Azz : same. Musik jazz memang membuat otak         menjadi tenang.
@Josh_KOB : emang otakmu tidak pernah tenang ya? :D
@Miss_Azz : well, tidak juga :P itu kalau aku sedang banyak pikiran saja.
@Josh_KOB : pikiran apa?
@Miss_Azz : hmmm... jurnalist dan rancangan busana.
@Josh_KOB : haha! Kalau aku sibuk olahraga. Oh ya, sekali-sekali... kau juga harus beristirahat.
@Miss_Azz : aku tahu. Thanks!
        Azura menunggu pesan dari Josh. Ia berharap Josh menjawab “yeah” atau “;-)” atau kata kata lainnya yang menandakan ia setuju. Sudah sekitar lima belas menit Azura menunggu. Namun tidak ada jawaban. Azura merasa sedikit kecewa. Mungkin karena ia adalah milik Wendy, dan bukan miliknya. Well, Wendy dan Azura sangatlah berbeda. Wendy sangat populer, cantik, pintar, modis dan perfect dimata semua orang yang memandangnya. Berbeda dengan Azura. Ia modis, tidak terlalu pintar dan juga tidak terlalu populer. Bagi Azura kesempurnaannya dan Wendy bukanlah hal penting. Karena, dari semua itu, Azura merasa lebih memiliki segalanya daripada Wendy. Azura juga memiliki harta yang lebih banyak daripada Wendy. Namun 1 yang membuat Azura sangat kecewa. Yaitu, ia tidak dapat mengambil hati Josh. Lelaki yang paling populer dan paling tampan. Semua itu membuatnya rendah.
        “hei, Celine!” sapa Zenon yang berjalanan berlawan arah bersama George. “Hey!” sapa Celine balik. “kau lihat wajahnya hari ini?” bisik Sally pada Azura sambil membawa buku matematikanya. “yeah, Celine tampak lebih ceria hari ini.” Jawab Azura sambil tersenyum. “WAIT!” panggil Alice dari kejauhan. Alice berlalri menghampiri sahabat-sahabatnya. Azura, Sally dan Celine menghentikan langkah mereka. “sorry, sorry, sorry girls!” kata Alice sambil terengah-engah. “wow wow wow, calm down sweety!” kata Celine sambil menepuk bahu Alice. Alice terlihat sangat terdesak. “ada apa?” tanya Azura. “sepertinya ada kabar buruk. Benarkan?” tambah Sally. Alice menegakkan badannya. “yeah, sepertinya.” Jawabnya agak pelan. Azura, Celine dan Sally menatap Alice dengan wajah penasaran. Alice mengerti wajah sahabat-sahabatnya itu. Dan sepertinya, ia harus menjelaskan. “well, tadi aku membuat kesalahan. Aku mengajak Wendy battle dengan kita.” Kata Alice. “what? Battle apa?” tanya Azura tidak percaya. “yeah, kau tahu... pertarungan pemandu sorak.” Jelas Alice. “WHAT?!?!” jawab Sally, Azura dan Celine bersamaan. Alice mengangkat dua jarinya yang mengartikan lambang “peace”. “hey, kau tahu... kita bukan anggota klub pemandu sorak!” cetus Celine. “yayaya, aku tahu. Karena itu aku minta maaf. Aku yakin kalian bisa melawan mereka.” Jelas Alice. “when?” tanya Azura yang sepertinya agak setuju dengan tantangan Wendy. “nanti, pada saat makan siang.” Jawab Alice lalu berlari ke ruang ganti.
        Istirahat pertama pun tiba. Poster “pertarungan Pemandu Sorak” pun sudah terpasang di setiap koridor sekolah. Azura terkejut saat melihat poster itu. “sepertinya akan ada pertarungan besar. Haha!” sindir Wendy dengan sinis kepada Azura. Matilda dan Cecylia membelai pundak mereka masing-masing tanda akan menyingkirkan Azura dan sahabat-sahabatnya. Azura memutar bola matanya. “sedang apa kau sendirian?” tanya Josh tiba-tiba mengagetkannya. Azura melirik kearah poster tersebut. “oh, aku tahu itu.” Kata Josh perhatian. Azura tersenyum. Cecylia melihat kearah Josh. “sepertinya aku harus pergi. Bye!” Kata Josh dengan ramah kepada Azura. Azura membalik arah dan berjalan dengan perasaan kecewa. “aw! Watch out!” kata Alice yang tertabrak Azura. “owh, Azura. Sedang apa kau disini? Aku mencarimu kemana-mana. ayo kita merancang seragam pemandu sorak!” ajak Alice lalu menggandeng tangan Azura dan berjalan agak cepat. Sesampainya diruang ganti, Sally dan Celine menatap Azura dan Alice. “costume?” kata Celine sambil mmelirik kearah Azura. “owh, yeah. Aku sudah merancangnya tadi saat pelajaran Mr. Edward.” Jawab Azura sambil menyodorkan kertas. “lalu, dimana kostumnya?” tanya Celine lagi. “ada di lokerku.” Jawab Azura singkat sambil menoleh kearah pintu. “biar aku saja yang mengambilnya!” usul Sally. “yeah, thanks.” Azura berterimakasih. Sally berlari menuju pintu dan berlari lagi menuju loker Azura. “hey!” sapa George. Sally tidak menghiraukan sapaan manis dari George dan terus berlari. Josh menepuk pundak George dan menertawakannya. “haha!” canda Josh. “hei, sepertinya ia sedang terburu-buru.” Kata Leonard. “well, sepertinya...” George mendesah. Josh melihat kearah poster besar yang ada disampingnya. “ya, itu benar! Lihat itu!” Josh menunjuk kearah poster besar tersebut. “memangnya Sally bisa? Setahuku, sifatnya lembut dan keibuan.” Kata George khawatir namun disisi lain memuji Sally. “tentu saja!” jawab Sally yang tiba-tiba mengagetkan George. Sally sengaja menabrakan pundaknya ke pundak George. Sally sebal. George dapat merasakan itu. “c’mon, dude! Kita cari Zenon!” ajak Leonard. Lalu, mereka berjalan menuju halaman sekolah untuk menemui Zenon.
        “iNI!” Sally meletakkan kostum pemandu soraknya dan sahabatnya dengan kasar di kursi. “ada apa?” tanya Azura cemas. Sally menghembuskan nafas panjangnya. Sally tidak ingin cerita. Azura termenung, tidak tega melihat Sally yang sedang bad mood. Azura menunjukkan kostum pemandu soraknya. Tak sengaja Sally menjatuhkan lipstick yang ada dimeja rias ruang ganti  “Popular Girls”. Yup, gadis populer memang banyak mendapatkan fasilitas oleh sekolah. Sebenarnya, gadis biasa juga dapat masuk ke ruang ganti itu. Namun, semua siswa disekolah pasti akan membicarakannya. “ups!” Sally meletakkan kembali ke meja rias tersebut. “coba kau pakai!” perintah Azura pada Sally. “what? Me?” tanya Sally ragu. “yeah, karena kau sudah menjatuhkan lipstick itu.” Canda Azura. Sally mencoba kostum pemandu sorak rancangan Azura. Rambut Sally bewarna blonde. Dia memang berkepribadian seperti putri. Wajahnya pun manis. Bola matanya bewarna coklat tua. “wow! Ya look gorgeous!” puji Celine. Sally tersenyum. “aw!” rintih Sally ketika Alice menarik kedua ikat rambutnya dan melepas bandonya. “sorry, tapi kau lebih terlihat cantik tanpa semua ini.” kata  Alice. “i don’t think so. Aku takut rambutku sangat jelek. Jadi, aku ikat.” Kata Sally. Azura tersenyum. “kau lebih cantik jika ikat rambutmu dilepas.” Tambah Azura. Sally tersenyum. “jadi kau sudah tidak marah?” tanya Celine. “yah, sedikit.” Jawab Sally.


       Yay! Bel waktu makan siang berdering. semua murid segera berlari menuju ruang basket dilantai 2 Dylqueln High School. Mereka berebut untuk mendapatkan tempat atau tempat berdiri untuk dapat melihat pertarungan antara gadis terpopuler di Dylqueln High School. “hei, pertandingannya three vs three. Salah satu dari kita tidak ikut.” Jelas Alice dengan berwibawa. “aku saja yang tidak ikut! Aku tidak begitu mahir dalam dance.” Sally mengalah. “okay! Kita bertiga harus kompak!” Alice menyemangati sahabat-sahabatnya. Josh, George, Zenon dan Leonard mencari tempat untuk melihat pertarungan tersebut. Celine melihat kearah Zenon dan berlari kearahnya. Ternyata Josh hanya ingin mengambil bola basket saja. Akhirnya the King of Boys keluar dari ruang lapangan basket. Celine terus mengejar Zenon. Well, mungkin Celine rindu dengan Zenon. Tetapi, Celine meninggalkan pertandingan. “hei, apa-apaan dia? Dia lebih memilih Zenon daripada kita?” cetus Alice. “yeah, itu benar.” Sahut Azura. “well, kalau begitu aku akan menggantikan Celine.” Kata Sally.
        “hey, kau yang menumpahkan minuman soda kepadaku segeralah bertaubat. Hey, kau yang menumpahkan minuman soda kepadaku you’re bitch.” Sahut Wendy sambil menggerakkan tubuhnya.
        “hey, kau yang mengkritikku dengan kritikan sialan tak tahukah jika kau itu sialan? Hey kau yang mengkritikku berhentilah untuk menjadi gadis manja.” Sahut Alice ganti.
        Penonton semakin bersorak dengan semangat “Wendy... Wendy...!” “Alice... Alice...!”. namun sorakan Azura lebih sedikit. Azura agak kecewa namun tetap tidak mau kalah.
        “hey, bukankah kau yang sialan karena telah menumpahkan minuman menjijikan karena kau memang menjijikkan. Hey, bukankah kau yang manja yang berusaha menjadi yang terbaik tetapi hanya menjadi pecundang!” balas Cecylia dengan gerakannya.
        Murid-murid mulai mengeraskan suara sorakan untuk Cecylia. Alice mulai kehabisan kata-kata untuk membalas mereka semua.
        “hey, shut up your shitty mouth! Hey, seharusnya kau jangan mengatakannya menjijikkan karena bajumu menjijikkan. Hey, lihatlah bajumu yang terdapat sobekan karena gerakanmu yang terlalu keren. Hey, pikirkan bajumu yang terbuat dari kain MURAHAN!” balas Azura. Selalu tentang pakaian. Azura memang suka memperhatikan pakaian.
        Wendy, Matilda dan Cecylia melihat kearah bajunya masing-masing. Ternyata terdapat sobekan dibaju Wendy dan Cecylia. Seluruh murid tertawa. Matilda tertawa sedikit. Wendy melihat kearahnya dengan marah. Matilda terdiam. “sorry.” kata Matilda. “yeah, that’s good girls!” puji Sally. Azura tersenyum. Penggemar Azura mulai menyorakinya semakin keras. Azura merasa bangga. Alice tersenyum tetapi agak sedikit jelous. Wendy kehabisan kata-kata dan menghembuskan nafas panjang. Matilda menoleh kearah Celine yang daritadi tidak memperhatikan sahabat-sahabatnya dan sedang asyik berbicara dengan Zenon. Ternyata Josh dan George tidak ingin melewatkan pertarungan ini. Yeah, mungkin tidak heran karena Josh adalah kekasih Wendy dan george adalah kekasih Sally. Matilda memiliki balasan untuk Alice, Sally dan Azura.
        “hey, kau lihatlah penghianat diatas sana dan lihatlah dia adalah sahabatmu sendiri. Hey, kau mungkin terlalu menjijikkan baginya untuk menjadi sahabatnya dan ia menghindar darimu. Yay yay yay!” sorak Matilda. Alice segera mengikuti tarian Matilda dan tiba-tiba tersenyum. Cecylia tertawa ketika melihat sahabatnya, Matilda memiliki kata-kata yang lebih PEDAS daripada Azura.
        Alice, Sally dan Azura melihat kearah Celine. Yeah, Sally sedang asyik berbicara dengan Zenon tanpa menghiraukannya. “what? Apa-apaan dia? Tadi, dia lari dari pertandingan ini demi zenon. Sekarang, dia tidak menghiraukan kita!” cetus Azura. “yeah! Sahabat macam apa dia?” tambah Alice kesal. Sally melihat sosok george dan merasa bangga. Sally bangga karena ia telah menunjukkan bakatnya pada George. Sally tersenyum licik kearah George. George merasa bersalah.
        “apakah kalian ingin membalas? Atau biarkan kami yang menang?” kata Wendy. Alice, Sally dan Azura terdiam. “okay. Well, we win!” sorak Cecylia. “hey, all! Pemenangnya adalah kami, team Wendy!” sorak Matilda. “yeah, that’s right!”tambah Wendy. Seluruh siswa bersorak keras. Alice, Sally dan Azura kalah dari pertandingan ini. “poor my little sweety!” ejek Wendy lalu pergi ke ruang ganti khusus gadis populer. “semua ini salah Celine!” sahut Sally yang tadinya mencoba untuk sabar tetapi mulai panas.
                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar